Andre adalah seorang pengacara
terkenal di kota metropolitan, dia memiliki paras yang rupawan bak aktor
bollywod syahru khan, mulai dari wajahnya yang putih bersinar, hidung yang
mancung seperti paruh burung beo, dan dagu yang ditumbuhi rambut halus menambah
ketampanannya.
Andre dikenal sebagai sosok yang
ramah, cepat beradaptasi dan kaya raya. tapi entah ada angin dari mana semua
sifat baiknya itu berubah 360 derajat.
Waktu itu arloji menunjukkan
pukul 18.30, andre akan bertemu dengan kekasihnya mira, mereka berjanji untuk
bertemu di salah satu cafe tempat dimana mereka bertemu pertama kali, mira
sudah menyiapkan makan malam yang super romantis, hanya ada 2 orang yang berada
di sana, mira dan seorang pemain biola. Kedatangan andre pun disambut hangat
oleh mira.
“Ada apa ini?”
Ucap andre bingung melihat keadaan di cafe tersebut.
“Ayo duduk dulu, aku sudah
menyiapkan ini semua untukmu” jawab mira
“Untuk apa kamu mempersiapkan ini
semua? Ini bukan hari ulang tahunku, bukan pula hari aniversarry kita kan?”
Pemain biola pergi meninggalkan
mereka berdua. Tanpa ada sepatah kata pun terlontar dari kata mira membuat
andre semakin penasaran tentang apa yang sebenarnya akan dikatakan mira. Selang
beberapa menit mereka saling bertatap muka dan terdiam, tiba tiba mirna
menangis, hal tersebut tambah membuat andre bingung bukan kepayang.
“An.. An..dre.. A.. Aku.. Aku..”
ucap mira dengan nada terbata bata
“Kamu kenapa mira? Ceritalah
padaku” andre memeluk mira untuk menenangkannya
“Aku..” Mira tetap tidak berkata
apapun kecuuali hanya aku..
“Mira.. Ceritakan padaku apa
masalahmu”
“Aku hamil” jawab mira dengan
bibir gemetar
Seketika keadaan di cafe tersebut
menjadi hening, hanya suara tangisan mira yang tertahan dan andre melepas
pelukannya terhadap mira.
‘Apalagi ini.. Mengapa hal sial
selalu menghampiriku.. mulai dari perceraian orangtuaku hingga sekarang
kekasihku hamil karenaku.. Apa salahku?’ Gerutu andre dalam hati, andre
menjambak rambutnya sendiri
“Sebelum ada banyak orang yang
tau.. Aku ingin kita segera menikah andre” ucap mira mencairkan suasana
“Tidak..” Jawab andre dengan
lantangnya
“Mengapa?? Mengapa andre..? Yang
ada di kandunganku sekarang ini anakmu andre”
“Tidak.. Aku tidak akan
menikahimu.. Tidak” andre tetap menolak menikah dengan mira dan memberikan
segepok uang kepada mira
“Untuk apa uang ini? Aku tidak
butuh uang ini andre.. Aku butuh kamu” mira berdiri dan membuang uang pemberian
andre
“Aku tidak bisa” ucap andre
meneteskan airmatanya
“Mengapa? Kamu meragukan janin
yang ada di kandunganku?”
“Aku.. Aku.. Tetap tidak bisa.
Aku takut nanti jika kita menikah, kita akan seperti clien clienku.. Menikah
dan akhirnya bercerai.. Aku tidak ingin hal itu terjadi pada kita” jawab andre
menjelaskan semuanya kepada mira
“Oke kalau kamu tidak mau
bertanggung jawab.. Akan aku adukan kelakuanmu kepada ayahmu” mira mengusap air
matanya
“Jangan mira.. Jangan lakukan
apapun”
“Mengapa? Kau tidak mau bertanggung
jawab”
“Iya.. Aku mau bertanggung jawab”
“Benarkah andre?” Mira sangat
bahagia mendengan ucapan andre
Selang beberapa minggu menggelar
pernikahan mewah.
“Mba.. Mas.. Apakah bisa dimulai
sekarang?” Tanya penghulu kepada andre dan mira.
Andre menganggukkan kepala
pertanda dia menyetujuinya
“Saya nikahkan saudara andre
hermawan bin agus hermawan dengan mira rahayu binti abdullah dengan mas kawin
seperangkat alat solat dibayar tunai” ucap penghulu tersebut sembari memegang
tangan andre
“Saya terima..” tiba tiba andre
mengingat kejadian dimana orangtua dan cliennya saat bercerai
“Tidaaaak”. Andre melepaskan
tangan nya dari penghulu
“Gubrakk” suara andre terjatuh
dari tempat tidurnya, dan semua kejadian yang menimpanya tersebut hanyalah
mimpi belaka..
“Amakkk.. Bapakkkk” suara jeritan
andre
Ibu andre membuka pintu dan
menghampiri putra semata wayangya yang berada di bawah tempat tidur.
“Kenapa kau andre?”
“Amak.. Bapak mana mak?”
“Bapak kau sedang berkebun,
memangnya kau kenapa?”
“Aku tidak ingin menjadi
pengacara mak”
“Memang kenapa andre.? Jadi kau
tak ingin kuliah?”
“Iya mak, aku ingin berkebun
macam bapak saja mak”
“Alhamdulillah.. Do’a amak
terkabulkan”
Komentar
Posting Komentar